Langsung ke konten utama

Kriteria Penilaian Investasi Kelayakan Usaha


Analisis kelayakan  usaha adalah  penelitian  yang  mendalam  terhadap  suatu  ide bisnis tentang layak atau tidak layaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.

Berkepentingan dalam hal ini untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi yang ia tanam, bagaimana resikonya dan bagaimana prospeknya di masa depan. Ada dua point yang menjadi tujuan artikel ini yakni Anda sebagai investor yang bisa mempelajari kriteria penilaian investasi apa yang cocok untuk Anda percayakan menanam modal tersebut atau bisa juga untuk Anda sebagai pencari investor yang bisa mempelajari kriteria penilaian investasi untuk meyakinkan para investor menanamkan modalnya pada usaha yang Anda jalani.

Ada beberapa kriteria penilaian investasi pada suatu usaha apakah layak atau tidak untuk dijalankan, biasanya ditinjau dari aspek keuangan. Adapun kriteria ini bergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Berikut kriteria yang bisa digunakan untuk menilai dan menentukan kelayakan suatu usaha yakni meliputi hal-hal di bawah ini:


1.      Payback Period (PP)
Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu usaha atau proyek. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun.
PP = n + ( −𝑏 𝑐𝑏 ) x 1 tahun

Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi PP, maka hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut: PP sekarang lebih kecil dari umur investasi, Dengan membandingkan industri unit usaha Sejenis, Sesuai dengan target perusahaan.

2.      Benefit - Cost Ratio
Benefit cost ratio ada 2 macam nya yaitu Gross Benefit - Cost Ratio dan Net Benefit - Cost Ratio
Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut.
Net B/C Ratio = ∑ PV−C yang positif

        ∑ PV−C yang negative
     = (Net B̅)/(Net C) ̅̅̅̅


Gross B/C ratio merupakan kriteria kelayakan lain yang biasa digunakan dalam analisis bisnis. Baik manfaat maupun biaya adalah nilai kotor (gross). Dengan menggunakan kriteria ini akan lebih menggambarkan pengaruh dari adanya tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang diterima.
Gross B/C Ratio = 𝑃𝑉 π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– πΊπ‘Ÿπ‘œπ‘ π‘  𝐡𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑑
𝑃𝑉 π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– πΊπ‘Ÿπ‘œπ‘ π‘  πΆπ‘œπ‘ 

3. Net Present Value (NPV)
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan perbandingan dari selisih nilai antara jumlah kas bersih berdasarkan perhitungan cash flow dan jumlah investasi awal selama umur investasi. Apabila nilai Net Present Value bernilai positif maka usaha dinyatakan layak untuk diinvestasi, begitupun sebaliknya apabila nilai Net Present Value bernilai negative maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi.

NPV = π‘˜π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž 1 + π‘˜π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž 2 + π‘˜π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž π‘›πΌπ‘›π‘£π‘’π‘ π‘‘π‘Žπ‘ 
(1+π‘Ÿ)                           (1+π‘Ÿ        

Contoh kasus dari perhitungan NPV ini adalah Sistem penjualan rumah pada proyek perumahan Bethsaidah Bitung adalah berupa pembayaran secara KPR. Perumahan yang ditinjau : • Tipe 36 harga jual Rp. 105.000.000 Pembayaran secara KPR lewat Bank BTN. Benefit Proyek diperoleh dari penjualan rumah baik secara KPR selama proyek Perumahan Bethsaida Bitung berjalan dengan pembayaran secara KPR. Dengan Uang Muka per unit Rp. 8.500.000,- • Uang Angsuran # 10 Tahun / Bulan Rp. 1.900.000,- • Uang Angsuran # 15 Tahun / Bulan Rp. 1.650.000,- Discount Rate diambil sebesar 15 % ( Pinjaman / Bunga Bank ). Net Present Value Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
NPV = 𝑩π‘ͺ
a. Discount Rate 12% NPV = 9,844,610,700 – 4,497,217,900 = 5,347,392,800
b. Discount Rate 13% NPV = 9,497,607,100 – 4,473,925,500 = 5,023,681,600
c. Discount Rate 14% NPV = 9,179,522,300 - 4,451,014,100 = 4,728,508,200
d. Discount Rate 15% NPV = 8,879,728,000 – 4,430,666,000 = 4,449,062,000
e. Discount Rate 16% NPV = 8,601,778,400 – 4,408,276,600 = 4,193,501,800
f. Discount Rate 17% NPV = 8,345,427,100 - 4,388,499,500 = 3,956,927,600
g. Discount Rate 18% NPV = 8,105,731,800 – 4,368,938,400 = 3,736,793,400
h. Discount Rate 19% NPV = 7,881,440,800 – 4,347,257,000 = 3,534,183,800
i. Discount Rate 20% NPV = 7,670,762,100 – 4,328,080,900 = 3,342,681,200
Dari hasil perhitungan diatas untuk NPV untuk Discount Rate 12% - 20% memberikan nilai > 0 . Dengan demikian investasi proyek ini menguntungkan dan layak

4. internal Rate Of Return (IRR)
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan tingkat pengembalian hasil intern atau pengembalian bunga pinjaman yang diukur berdasarkan cash flow pada kas bersih dan juga umur investasi. Apabila nilai Internal Rate of Return lebih besar dari bunga pinjaman maka usaha dinyatakan layak untuk diinvestasi, begitupun sebaliknya apabila nilai Internal Rate of Return lebih kecil dari bunga pinjaman maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi
IRR = i1+( 𝑁𝑃V1 / 𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2 )+(i2-i1)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Cara Mudah Menemukan Ide Bisnis Kreatif

Pada dasarnya, menemukan ide bisnis tidaklah sulit. Akan tetapi, banyak pengusaha pemula yang kesulitan untuk mendapatkan sebuah ide bisnis. Padahal, jika dicermati lebih lanjut ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk menangkap gagasan-gagasan brilian tersebut. Cara yang sederhana dan paling mendasar yang  perlu di lakukan adalah membaca kondisi lingkungan dimana bisnis tersebut akan dijalankan. Karena pada prinsipnya sebuah bisnis muncul sebagai solusi atas masalah yang terjadi. Misalnya, toko online muncul karena sebagian besar orang-orang menginginkan belanja yang aman dan praktis tanpa terjebak macet di jalan. Untuk lebih jelas nya, berikut 5 sumber inspirasi yang bisa menjadi acuan dalam menemukan ide bisnis yang kreatif dan inovatif. 1.       Belajar dari kesuksesan orang lain Baca buku, artikel, dan materi lainnya oleh dan tentang orang-orang yang Anda kagumi untuk belajar tentang pendekatan mereka dalam membuat dan menjalankan ...

Mengenal Lebih Dalam Tentang Bussines Plan

Perlukah  business plan  saat menjalankan bisnis? Tentu saja perlu. Untuk bertindak dan mengetahui apa yang hendak kita lakukan, kita membutuhkan rencana atau planning. Rencana ini nantinya berisi tentang tata cara untuk mengerjakan sesuatu, siapa saja yang terlibat dalam bisnis tersebut, lokasi usaha, sumber modal, dan masih banyak lagi. Rencana bisnis yang disusun dengan baik bisa mengantarkan perusahaan menuju gerbang kesuksesan. Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Apa itu Business Plan ? Rencana bisnis atau  business plan  adalah pernyataan formal dan tertulis mengenai tujuan-tujuan dari sebuah bisnis dan cara mencapai tujuan tersebut. Kenyataannya banyak orang gagal membuat sebuah rencana bisnis disaat akan melakukan bisnis. Beberapa orang meyakini yang penting dari sebuah bisnis adalah jalankan saja. Tetapi jalan tanpa rencana adalah perbuatan yang kurang bijak. Apakah dengan membuat ...